Apakah Mandi Air Hangat Aman untuk Kulit Gatal?

Mandi air hangat seringkali menjadi kenikmatan yang sangat dinantikan, terutama setelah hari yang panas atau melelahkan.

Baca Juga : Mengatasi Rasa Gatal-Gatal: Berapa Sering Sebaiknya Mandi Agar Kulit Tetap Nyaman

Namun, saat Anda mengalami kulit gatal, pertanyaan muncul: Apakah mandi air hangat aman untuk kulit gatal Anda? Jawabannya bergantung pada penyebab gatal dan bagaimana Anda mengelolanya.

Penyebab Kulit Gatal: Kulit gatal bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, kulit kering, eksim, reaksi terhadap deterjen atau produk perawatan kulit, infeksi, atau bahkan stres. Penting untuk mengidentifikasi penyebab gatal sebelum memutuskan apakah mandi air hangat adalah pilihan yang tepat.

Manfaat Mandi Air Hangat untuk Kulit Gatal:

  1. Menghilangkan Kotoran dan Kuman: Mandi air hangat dapat membantu membersihkan kulit Anda dari kuman dan kotoran yang mungkin telah memperparah gatal atau iritasi.
  2. Relaksasi: Mandi air hangat memiliki efek relaksasi yang dapat membantu mengurangi stres. Ini bisa membantu jika stres merupakan salah satu penyebab gatal Anda.
  3. Mengurangi Ketegangan Otot: Mandi air hangat juga bisa membantu mengurangi ketegangan otot, yang mungkin berkaitan dengan gatal.

Jadi, mandi air hangat umumnya aman untuk kulit gatal jika dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan pedoman di atas.

Baca Juga : Pernah Alami Gatal-Gatal Setelah Mandi ? Begini Penjelasan dan Solusinya

Namun, selalu penting untuk memahami penyebab gatal Anda dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran atau jika gatal terus berlanjut.

Perawatan Gatal yang Meradang: Tips untuk Mengatasi Iritasi Kulit

gatal kulit

Gatal yang meradang bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman. Iritasi kulit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alergi, infeksi, atau paparan bahan kimia.

Baca Juga : Segera Ke Dokter Jika Gatal Sudah Seperti Ini!

Berikut ini adalah beberapa tips untuk merawat gatal yang meradang dan membantu mengurangi rasa tidak nyaman:

1. Identifikasi Penyebab Gatal

Langkah pertama yang penting adalah mencoba mengidentifikasi penyebab gatal. Apakah Anda baru-baru ini terpapar bahan tertentu, seperti deterjen atau kosmetik baru? Apakah Anda memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau serbuk? Identifikasi pemicu dapat membantu Anda menghindari faktor pemicu dan mencegah gatal kambuh.

2. Jaga Kebersihan Kulit

Membersihkan kulit dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun yang lembut dapat membantu menghilangkan kotoran atau bahan iritan dari permukaan kulit. Pastikan untuk menghindari penggunaan sabun keras atau bahan kimia yang dapat memperburuk iritasi.

3. Gunakan Salep Steroid

Jika gatal meradang, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan salep atau krim kortikosteroid topikal. Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan gatal pada kulit. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan tidak menggunakan salep ini dalam jangka waktu yang panjang, karena penggunaan jangka panjang dapat memiliki efek samping.

4. Oleskan Kompres Dingin

Mengompres area yang gatal dengan kain yang dibasahi air dingin dapat memberikan bantuan sementara dari rasa gatal dan meredakan peradangan.

5. Hindari Garuk

Meskipun menggaruk dapat memberikan rasa lega sesaat, menggaruk kulit yang meradang dapat memperburuk iritasi dan bahkan menyebabkan luka atau infeksi.

6. Gunakan Pelembap

Pelembap dengan bahan-bahan seperti ceramides atau glycerin dapat membantu menjaga kelembaban kulit dan mengurangi rasa gatal. Pilih pelembap bebas pewangi dan alkohol.

Baca Juga : Mengatasi Rasa Gatal-Gatal: Berapa Sering Sebaiknya Mandi Agar Kulit Tetap Nyaman

Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan jika Anda mengalami gatal yang meradang. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Manfaat Daun Kelor: Kaya Akan Nutrisi dan Kesehatan

Daun kelor (Moringa oleifera) adalah bagian dari tanaman yang semakin dikenal karena khasiat kesehatan dan nutrisinya yang luar biasa.

Baca Juga : Obat Gatal Herbal Cream: Solusi Alami untuk Mengatasi Rasa Gatal

Tanaman ini tumbuh di berbagai daerah tropis dan subtropis, dan telah lama digunakan dalam berbagai tradisi pengobatan tradisional.

Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan daun kelor:

1. Kaya akan Nutrisi

Daun kelor merupakan sumber nutrisi yang sangat kaya. Mereka mengandung berbagai macam vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, dan beberapa vitamin B kompleks. Selain itu, daun kelor juga mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, dan potassium. Keberagaman nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Sumber Antioksidan

Daun kelor mengandung senyawa-senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

3. Potensi Antiinflamasi

Senyawa-senyawa antiinflamasi dalam daun kelor dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini dapat bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit inflamasi kronis seperti arthritis atau masalah peradangan lainnya.

Dalam rangka memanfaatkan manfaat daun kelor, disarankan untuk mengonsumsinya sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan variasi, serta dengan dosis yang tepat.

Baca Juga : Daun Binahong Efektif Buat Sembuhin Gatal?

Anda dapat mengonsumsi daun kelor dalam bentuk teh, tambahan dalam makanan, atau sebagai suplemen.

Mengatasi Rasa Gatal-Gatal: Berapa Sering Sebaiknya Mandi Agar Kulit Tetap Nyaman

Mandi adalah salah satu rutinitas harian yang penting untuk menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan kulit. Namun, sering kali banyak orang merasa gatal-gatal setelah mandi. Rasa gatal ini bisa menjadi sangat mengganggu dan mengurangi kenyamanan.

Baca Juga : Tips Merawat Kebersihan Kulit Saat Berada di Luar Ruangan

Frekuensi mandi yang tepat dapat bervariasi untuk setiap individu berdasarkan tipe kulit, gaya hidup, aktivitas fisik, dan lingkungan tempat tinggal. Berikut adalah panduan umum untuk frekuensi mandi yang tepat:

1. Mandi Setiap Hari: Jika Anda memiliki gaya hidup aktif, berkeringat banyak, atau tinggal di lingkungan dengan suhu panas dan lembap, mandi setiap hari dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan mencegah bau badan. Pilihlah sabun ringan atau bebas pewangi agar kulit tidak terlalu kering.

2. Mandi Setiap Dua Hari: Jika Anda memiliki kulit kering atau sensitif, mandi setiap dua hari mungkin lebih sesuai. Mandi terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan gatal.

Mandi adalah bagian penting dari rutinitas kebersihan tubuh. Frekuensi mandi yang tepat dan penggunaan produk yang sesuai akan membantu menjaga kesehatan kulit dan menghindari rasa gatal-gatal yang tidak menyenangkan.

Baca Juga : Pernah Alami Gatal-Gatal Setelah Mandi ? Begini Penjelasan dan Solusinya

Tetap perhatikan kebutuhan kulit Anda dan berkonsultasilah dengan dokter kulit jika diperlukan untuk masalah kulit yang lebih serius.

Antisipasi dan Pencegahan Terhadap Infeksi Kurap (Ringworm)

gatal kulit

Infeksi kurap, juga dikenal sebagai ringworm, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Infeksi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, termasuk kulit kepala, tubuh, kaki, dan area selangkangan.

Baca Juga : Begini Cara Merawat Kadas dan Kurap

Untuk mencegah penyebaran infeksi kurap dan menjaga kesehatan kulit, langkah-langkah pencegahan dan antisipasi penting dilakukan.

  1. Menjaga Kebersihan dan Kehigienisan
    a. Mandilah secara teratur dengan sabun dan air hangat.
    b. Gunakan handuk pribadi yang bersih dan jangan berbagi handuk dengan orang lain.
    c. Pastikan pakaian, seprai, dan barang-barang lain yang bersentuhan dengan kulit Anda dicuci secara teratur untuk mencegah penyebaran jamur.
  2. Hindari Kontak dengan Benda atau Hewan yang Terinfeksi
    a. Jauhi kontak langsung dengan hewan peliharaan yang terinfeksi kurap. Jamur yang menyebabkan infeksi kurap pada manusia juga dapat menular kepada hewan peliharaan dan sebaliknya.
    b. Hindari penggunaan bersama barang-barang pribadi seperti sikat rambut, sisir, topi, atau perlengkapan olahraga yang mungkin terkontaminasi jamur.
  3. Jaga Kebersihan Lingkungan
    a. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti pegangan pintu, meja, dan benda-benda di lingkungan umum.
    b. Pastikan area yang lembab, seperti kamar mandi atau kolam renang, tetap kering dan bersih untuk menghindari pertumbuhan jamur.

Infeksi kurap dapat diantisipasi dan dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan menjaga kebersihan diri, lingkungan, menghindari kontak dengan benda atau hewan terinfeksi, serta menjaga kekebalan tubuh dan kondisi kulit yang sehat, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi kurap dan melindungi kesehatan kulit Anda.

Baca Juga : Cara Menghindari Kadas, Kurap, dan Panu serta Merawat Kulit dengan Baik

Tetap waspada dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala infeksi kulit yang mencurigakan.

Apakah Debu Bisa Membuat Kulit Iritasi? Dampak Debu pada Kesehatan Kulit

gatal

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terpapar debu baik di dalam maupun di luar ruangan. Debu dapat terdiri dari berbagai partikel seperti serbuk sari, polusi udara, serat, dan zat kimia yang tersebar di udara. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah debu dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

  1. Komposisi Debu dan Dampaknya
    Debu terdiri dari partikel-partikel yang bervariasi, termasuk serbuk sari, debu rumah, polusi, serat dari pakaian, dan bahan kimia. Beberapa partikel debu lebih kasar atau tajam, sementara yang lain lebih kecil dan mampu menembus pori-pori kulit. Jika debu terperangkap di dalam pori-pori, ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit.
  2. Penyebab Iritasi Kulit
    Dalam beberapa kasus, debu dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Partikel-partikel debu yang tajam atau kasar dapat menyebabkan goresan kecil pada kulit dan merusak lapisan pelindungnya. Jika debu terperangkap di dalam pori-pori, ini dapat menyebabkan sumbatan, peradangan, dan reaksi alergi pada kulit. Beberapa orang juga mungkin lebih sensitif terhadap debu daripada yang lain, sehingga mereka lebih rentan terhadap iritasi kulit.
  3. Reaksi Alergi
    Selain iritasi, debu juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Jika seseorang memiliki alergi terhadap salah satu komponen debu, seperti serbuk sari atau serat tertentu, kontak dengan debu dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, kemerahan, dan peradangan pada kulit.

Debu dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kulit dan menyebabkan iritasi pada beberapa individu. Partikel-partikel debu yang kasar atau tajam dapat merusak kulit dan menyebabkan peradangan, sedangkan reaksi alergi terhadap debu juga bisa terjadi.

Baca Juga : Mengatasi Rasa Gatal Akibat Debu: Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan

Penting untuk menjaga kebersihan, menggunakan masker saat terpapar debu, menjaga kelembapan kulit, dan mandi secara teratur setelah terpapar debu. Jika Anda mengalami iritasi kulit yang berkepanjangan atau parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Mengatasi Rasa Gatal Akibat Debu: Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan

gatal debu

Gatal akibat debu adalah masalah umum yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan kulit. Artikel ini akan menjelaskan penyebab gatal akibat debu, memberikan tips pencegahan, serta menyajikan beberapa metode pengobatan yang efektif.

  1. Penyebab Gatal Akibat Debu
    Alergi debu: Partikel debu mengandung serbuk sari, tungau debu, atau serbuk hewan peliharaan yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
    Kulit kering: Debu dapat menyerap kelembapan kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi, yang kemudian menyebabkan rasa gatal.
    Reaksi iritasi: Beberapa jenis debu, seperti debu bahan kimia atau serbuk kayu, dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan rasa gatal.
  2. Tips Pencegahan
    Jaga kebersihan rumah: Bersihkan rumah secara teratur dengan menyapu, mengepel, atau menggunakan alat penyedot debu untuk mengurangi jumlah debu di dalam ruangan.
    Gunakan penghalang debu: Gunakan penutup debu pada kasur, bantal, dan furnitur untuk mencegah debu menumpuk.
    Hindari bahan iritan: Jauhkan diri dari bahan kimia atau serbuk yang dapat memicu reaksi alergi atau iritasi kulit.
    Gunakan pakaian pelindung: Saat berada di lingkungan berdebu, kenakan pakaian yang melindungi kulit Anda dari debu.
  3. Metode Pengobatan
    Menghindari pemicu: Jika Anda mengetahui alergi terhadap debu atau zat tertentu, usahakan untuk menghindari paparan tersebut sebisa mungkin.
    Menjaga kelembapan kulit: Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit dan mengurangi risiko kulit kering dan gatal.
    Mengompres dingin: Tempatkan kain bersih yang telah direndam dengan air dingin pada area yang gatal untuk mengurangi sensasi gatal.

Baca Juga : Tips Membersihkan Daerah Gatal di Kulit

Gatal akibat debu dapat sangat mengganggu, tetapi dengan pencegahan yang tepat dan pengobatan yang efektif, gejala tersebut dapat dikendalikan. Jika gatal terus berlanjut atau memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang lebih lanjut.

Tips Jaga Kesehatan Slengky!

Kesehatan selangkangan adalah hal yang penting untuk diperhatikan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Selangkangan adalah area tubuh yang rentan terhadap iritasi, infeksi, dan masalah kulit lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan tindakan pencegahan yang dapat membantu menjaga kesehatan selangkangan Anda.

  1. Menjaga Kebersihan: Kebersihan yang baik merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan selangkangan. Berikut beberapa tips untuk menjaga kebersihan selangkangan:
  • Mandi secara teratur: Mandi setidaknya satu kali sehari dengan menggunakan air hangat dan sabun ringan. Pastikan untuk membersihkan selangkangan dengan lembut dan menyeluruh.
  • Keringkan dengan baik: Setelah mandi, pastikan selangkangan Anda benar-benar kering. Kelembapan yang berlebih dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur.
  • Gunakan pakaian yang bersih: Gantilah pakaian dalam secara teratur dan gunakan pakaian yang bersih. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis yang dapat menyebabkan iritasi.
  1. Hindari Pemakaian Bahan Kimia Berbahaya: Beberapa produk kimia, seperti deterjen yang keras atau pewarna pakaian yang kuat, dapat menyebabkan iritasi kulit pada selangkangan. Untuk menjaga kesehatan selangkangan, pertimbangkan hal berikut:
  • Gunakan deterjen yang lembut: Pilihlah deterjen yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau bebas pewangi. Hindari menggunakan terlalu banyak deterjen saat mencuci pakaian.
  • Hindari penggunaan pelembut pakaian: Pelembut pakaian mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari penggunaannya atau gunakan pelembut pakaian yang alami.
  1. Jaga Kelembapan Kulit: Kelembapan yang baik pada kulit selangkangan dapat membantu mencegah kulit kering dan iritasi. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kelembapan kulit selangkangan:
  • Gunakan pelembap: Setelah mandi, gunakan pelembap kulit yang lembut dan bebas pewangi pada selangkangan. Hindari penggunaan pelembap yang mengandung bahan kimia yang keras.
  • Pilih pakaian dalam yang bernapas: Pakaian dalam yang terbuat dari bahan alami, seperti katun, dapat membantu menjaga kelembapan alami kulit selangkangan.
  1. Hindari Faktor Risiko: Beberapa faktor risiko, seperti kelembapan berlebih, gesekan berlebih, atau kebersihan yang buruk, dapat menyebabkan masalah kesehatan selangkangan. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang perlu diperhatikan:
  • Hindari kelembapan berlebih: Jika Anda berkeringat di area selangkangan, segera keringkan dengan handuk atau gunakan bedak anti-jamur untuk menjaga kekeringan.
  • Hindari gesekan berlebih: Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau bahan yang kasar yang dapat menyebabkan gesekan berlebih pada selangkangan.
  • Jaga berat badan yang sehat: Kelebihan berat badan dapat menyebabkan gesekan berlebih pada selangkangan, sehingga meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. Usahakan untuk menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur.

Baca Juga : Cara Mengatasi Gatal Di Selangkangan, Ketahui Juga Penyebabnya!

Menjaga kesehatan selangkangan adalah bagian penting dari menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan menjaga kebersihan, menghindari bahan kimia berbahaya, menjaga kelembapan kulit, dan menghindari faktor risiko, Anda dapat membantu mencegah masalah kesehatan pada selangkangan. Jika Anda mengalami iritasi, ruam, atau infeksi yang persisten pada selangkangan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Tips Menghilangkan Bekas Luka Gatal, Simak Tipsnya

Ketika mengalami bekas luka yang gatal, tidur dan konsentrasi saat bekerja bisa menjadi sulit. Biasanya walaupun sudah menjadi bekas luka akan tetap terasa gatal. Menggaruk hanya akan memperburuk kondisi dan menghambat proses penyembuhan.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu menghilangkan bekas luka gatal:

  1. Hindari menggaruk: Salah satu hal terpenting adalah menghindari menggaruk bekas luka gatal. Menggaruk dapat memperburuk kondisi dan memperpanjang waktu penyembuhan. Cobalah untuk menahan diri dan menghindari gesekan atau tekanan berlebih pada bekas luka.
  2. Bersihkan dengan lembut: Pastikan Anda membersihkan area bekas luka dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun ringan. Hindari penggunaan bahan kimia yang keras atau sabun beraroma kuat yang dapat mengiritasi kulit.
  3. Gunakan kompres dingin: Anda dapat mengompres bekas luka dengan air dingin atau bungkus es selama beberapa menit untuk mengurangi rasa gatal. Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan meringankan sensasi gatal.
  4. Oleskan krim atau lotion: Beberapa krim atau losion yang mengandung bahan seperti aloe vera, chamomile, oatmeal, atau hidrokortison dapat membantu mengurangi rasa gatal. Pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan dan menggunakan produk tersebut sesuai dengan petunjuk dokter atau instruksi pada kemasan.
  5. Gunakan minyak alami: Beberapa minyak alami seperti minyak kelapa, minyak almond, atau minyak tea tree dapat membantu mengurangi rasa gatal dan meredakan kulit yang iritasi. Oleskan sedikit minyak ke area bekas luka dan pijat dengan lembut.
  6. Jaga kelembapan kulit: Pastikan untuk menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap yang lembut dan tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan iritasi. Pelembap membantu menjaga kulit tetap lembut, mencegah kekeringan, dan mengurangi rasa gatal.
  7. Konsultasikan dengan dokter: Jika bekas luka gatal tidak kunjung membaik atau jika terjadi peradangan yang parah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan saran pengobatan yang sesuai untuk kondisi Anda.

Baca Juga : Cara Membuat Kulit Kering Agar Tetap Lembab

Penting untuk diingat bahwa setiap kondisi kulit dapat berbeda, jadi yang terbaik adalah berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan nasihat yang spesifik sesuai dengan kondisi Anda.

Kebanyakan Protein Bisa Sebabkan Ini Lho!

kebanyakan protein

Banyak yang mengatakan bahwa kebanyakan konsumsi protein dapat mengakibatkan gatal-gatal. Pada dasarnya orang yang mengalami gatal-gatal setelah konsumsi banyak protein bukan karena kebanyakannya namun orang tersebut sudah memiliki alergi protein.

Penderita alergi protein berisiko mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang mengandung protein. Namun, ada beberapa jenis makanan berprotein yang lebih umum menyebabkan alergi, di antaranya 

  1. Telur 

Kedua bagian dari telur, yaitu putih dan kuning, mengandung protein yang berisiko menyebabkan reaksi alergi. Meskipun siapa saja berisiko mengalami alergi telur, namun anak-anak lebih sering mengalaminya. Selain itu, bayi yang masih dalam masa menyusui juga dapat mengalami reaksi alergi terhadap protein telur jika ibu mereka mengkonsumsi telur.

  1. Ikan 

Seringkali terjadi alergi protein ikan pada orang dewasa, yang disebabkan oleh protein yang terdapat pada jenis ikan tertentu, baik yang hidup di laut maupun di air tawar. Reaksi alergi tersebut dapat terjadi saat penderita alergi mengkonsumsi atau bersentuhan dengan ikan.

  1. Susu 

Kandungan protein dalam susu atau produk susu juga dapat menyebabkan alergi. Alergi protein susu biasanya terjadi pada anak-anak dan sering disebabkan oleh susu sapi. Meskipun gejalanya dapat mirip dengan intoleransi laktosa, namun sebenarnya keduanya adalah kondisi yang berbeda

  1. Seafood

Protein yang terdapat dalam makanan laut tertentu seperti udang, kepiting, tiram, lobster, cumi-cumi, dan gurita, dapat memicu reaksi alergi. Gejala alergi tersebut dapat muncul secara cepat atau beberapa menit setelah mengonsumsi jenis makanan laut tersebut.

Baca Juga : Kulit Seringkali Gatal ? Ini Beberapa Penyebabnya

Jadi, protein bukan penyebab dari munculnya gatal-gatal ya namun makanan-makanan tersebut tadi bisa juga sebabkan alergi jika mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak.